TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN BPI DALAM MEMBANGUN LAYANAN DIGITAL
Oleh Amanda Wulansari S.I.Kom
Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang disingkat (TIK) kini melesat dengan cepat dan tak terbendung, sehingga seluruh aspek kehidupan dalam masyarakat berlomba-lomba untuk dapat mengikuti dan mengimbanginya agar semakin maju dan berkembang. Perpustakaan merupakan salah satu aspek yang sangat menikmati kemajuan teknologi. Perpustakaan konvensional kini sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. Maka perpustakaan dituntut untuk membangun perpustakaan digital.
Transformasi perpustakaan tradisional menuju Perpustakaan Digital tidak dapat dihindarkan lagi. Semakin cepat akses informasi atau ilmu yang didapat maka semakin cepat pengetahuan yang diterima oleh pemustaka. Menurut Putu Laxman Pendit (Pendit, 2005) sebelum istilah ”perpustakaan digital” menjadi populer, kalangan pustakawan sudah sering berbicara tentang perpustakaan elektronik (electronic library). Dalam bukunya, Pendit mengutip Kenneth Dowlin, salah satu pendukung ide tentang perpustakaan elektronik, yang menggambarkan ciri perpustakaan elektronik seperti:
1) Memakai komputer untuk mengelola sumberdaya perpustakaan,
2) Menggunakan saluran elektronik untuk menghubungkan penyedia informasi dengan pengguna informasi,
3) Memanfaatkan transaksi elektronik yang dapat dilakukan dengan bantuan staf jika diminta oleh pengguna,
4) Memakai sarana elektronik untuk menyimpan, mengelola, dan menyampaikan informasi kepada pengguna.
Maka dapat disimpulkan bahwa sebelum adanya perpustakaan digital, perpustakaan konvensional bisa dikatakan berubah menjadi perpustakaan elektronik jika memiliki ciri-ciri di atas. Ketika suatu perpustakaan sudah dikatakan baik mejadi perpustakaan elektronik, maka dapat mulai mengembangkan perpustakaan digital.
Pengertian dari Perpustakaan Digital itu sendiri, menurut Digital Library Federation, Perpustakaan Digital adalah berbagai organisasi yang menyediakan sumber daya, termasuk pegawai yang terlatih khusus, untuk memilih, mengatur, menawarkan akses, memahami, menyebarkan, menjaga integritas, dan memastikan keutuhan karya digital, sedemikian rupa sehingga koleksi tersedia dan terjangkau secara ekonomis oleh sebuah atau sekumpulan komunitas yang membutuhkannya.
Menurut Borgman, Perpustakaan Digital merupakan kumpulan koleksi sumber elektronik yang memungkinkan aktivitas untuk penciptaan, penelusuran, dan akses sumber elektronik. Kemudian dalam upaya pengembangannya bahwa dalam penelusuran informasi, penyimpanan serta manipulasi data dalam media teks, gambar, suara atau gambar dapat didistribusikan melalui jaringan.
Adapun tujuan dari perpustakaan digital adalah sebagai berikut:
1) Melancarkan pengembangan yang sistematis tentang cara mengumpulkan, menyimpan, dan mengorganisasi informasi dan pengetahuan dalam format digital.
2) Mengembangkan pengiriman informasi yang hemat dan efisien di semua sektor.
3) Mendorong upaya kerjasama yang sangat mempengaruhi investasi pada sumber- sumber penelitian dan jaringan komunikasi.
4) Memperkuat komunikasi dan kerjasama dalam penelitian, perdagangan, pemerintah, dan lingkungan pendidikan.
5) Mengadakan peran kepemimpinan internasional pada generasi berikutnya dan penyebaran pengetahuan ke dalam wilayah strategis yang penting.
6) Memperbesar kesempatan belajar sepanjang hayat.
Berdasarkan pengertian Perpustakaan Digital menurut berbagai sumber, dan berdasarkan tujuan perpustakaan digital maka dapat dijabarkan berbagai keuntungan yang didapat oleh perpustakaan jika sudah berbasis digital yaitu :
1) Menghemat ruangan
Karena koleksi perpustakaan digital adalah dokumen-dokumen berbentuk digital, maka penyimpanannya akan sangat efisien. Harddisk dengan kapasitas 30 gigabyte atau disingkat GB (sekarang ukuran standar harddisk adalah 140 GB) dapat berisi e-book sebanyak 10.000 – 12.000 judul (eksemplar) dengan jumlah halaman buku rata-rata 500–1.000 halaman. Jumlah ini sama dengan jumlah seluruh koleksi buku dari perpustakaan ukuran kecil sampai sedang.
2) Tidak dibatasi ruang dan waktu
Pemustaka dapat melakukan akses koleksi melalui gadget pribadi kapan pun dan dimana pun tanpa harus datang ke perpustakaan, selama pengguna mempunyai koneksi dengan internet.
3) Koleksi dapat berbentuk multimedia
Koleksi dapat berupa kombinasi antara teks gambar dan suara.
4) Penggunaan informasi lebih efisien
informasi yang ada dapat diakses oleh pengguna secara bersamaan dalam waktu yang sama dengan jumlah orang yang banyak.
5) Pendekatan bersturktur
Pengguna dapat mencari informasi secara bersturktur, misalnya dimulai dari menelusur katalog online, kemudian masuk ke full text, selanjutnya bisa mencari per bab bahkan per kata;
6) Lebih akurat
Pengguna dapat menggunakan kata kunci dalam pencariannya. Kata kunci yang tepat, akan membantu pengguna mendapatkan informasi yang akurat dan sesuai dengan kata kunci yang dicantumkannya.
7) Keaslian dokumen tetap terjamin
Selama proses digitalisasi menggunakan bentuk image/format PDF, keaslian dokumen akan tetap terjamin;
8) Jaringan perpustakaan yang lebih luas
Kemudahan dalam melakukan kerjasama/link antar perpustakaan digital, dimana ada kesepakatan antar pengelola perpustakaan untuk melakukan resource sharing melalui jaringan internet;
Berdasarkan definisi, tujuan dan manfaat perpustakaan digital maka kini, membangun Perpustakaan Digital telah menjadi tantangan tersendiri bagi berbagai perpustakaan di Indonesia. Terlebih khusus bagi perpustakaan BPI yang berada di lingkungan Pendidikan Yayasan BPI.
Perpustakaan BPI merupakan perpustakaan sekolah swasta yang berada dibawah naungan Yayasan Badan Perguruan Indonesia. Perpustakaan BPI memiliki keunikannya tersendiri, karena Perpustakaan BPI harus menaungi lima unit sekolah dengan berbagai
tingkatan, yaitu : SD BPI, SMP BPI, SMA BPI 1, SMA BPI 2 dan SMK BPI. Dengan keunikan tersebut maka Perpustakaan BPI memiliki tantangan tersendiri untuk menjalankan kegiatan untuk memuhi kebutuhan pemustakanya. Maka untuk melayani kebutuhan pemustaka diperlukan pengalihan ilmu pengetahuan berbasis digital, informasi dan ilmu pengetahuan harus selalu tersedia. Karena perpustakaan berbasis digital merupakan salah satu bentuk dari kemajuan sebuah perpustakaan, maka berikut ini tranformasi perpustakaan BPI yang diawali dari pemilihan aplikasi yang dapat menunjang kemudahan pustakawan untuk melakukan administrasi perpustakaan, kegiatan layanan perpustakaan.
Transformasi Penggunaan Aplikasi Slims
Pada tahun 2020 Perpustakaan BPI mulai mecoba untuk menggunakan aplikasi perpustakaan yang bernama slims atau lengkapnya Senayan Library Management System (SLiMS), adalah perangkat lunak sistem manajemen perpustakaan (library management system) berbasis open-source atau sumber terbuka yang dilisensikan di bawah GPL v3. Aplikasi web yang PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DIGITAL 65 dikembangkan oleh tim dari Pusat Informasi dan Humas Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia ini dibangun dengan menggunakan PHP, basis data MySQL, dan pengontrol versi Git.13 Senayan pertamakali di gunakan di Perpustakaan Departemen Pendidikan Nasional. Dan pengembangan Senayan dilakukan oleh SDC (Senayan Developers Community). Slims ini memiliki dua pilihan untuk penggunaannya, yaitu berdasarkan offline melalui localhost maupun dapat berbasis internet menggunakan web.
Penggunaan aplikasi slims yang dilakukan Perpustakaan BPI awalnya masih berbentuk localhost, namun dengan berbagai kondisi dan guna pemenuhan lima unit sekolah. Aplikasi ini mulai berbasis internet dan dihubungan melalui web sekolah yang dapat diakses melalui web https://bpiedu.id/eperpus/ dan untuk layanan khusus siswa tingkat SD dapat diakses pada
halaman website https://perpus.sdbpibandung.sch.id/
Sehingga siswa atau pemustaka dari berbagai unit dapat mencari atau mengakses informasi koleksi melalui gadget pribadi maupun komputer yang tersedia di perpustakaan.
Dengan menggunakan aplikasi slims, kini Perpustakaan BPI dapat melakukan pelayanan berbasis digital dan berbagai kemudahan lainnya yaitu :
1) Pencarian koleksi buku dapat diketahui menggunakan Penelusuran OPAC (Online Public Access catalog Module).
2) Mendukung pengelolaan koleksi dalam berbagai macam format seperti monograph, terbitan berseri, audio visual, dsb.
3) Mendukung penyimpanan data bibliografi dari situs di Internet.
4) Pembuatan kartu anggota yang dilengkapi dengan barcode untuk transaksi peminjaman.
5) Penggunaan Barcode untuk peminjaman buku/ koleksi Perpustakaan, sehingga pustakawan tidak perlu repot mencatat karna hanya scan kartu peminjam siswa dan barkod buku saja. Dan mendukung fitur reservasi koleksi yang sedang dipinjam, termasuk reminder/pemberitahuan-nya dan Mendukung fitur manajemen denda.
6) Pengelolaan koleksi yang hilang, dalam perbaikan, dan rusak serta pencatatan statusnya untuk dilakukan pergantian/ perbaikan terhadap koleksi.
7) Menampilkan informasi lengkap tetang status koleksi di perpustakaan, tanggal pengembalian, dan pemesanan item/koleksi
8) Detil informasi juga menampilkan gambar sampul buku, lampiran dalam format elektronik yang tersedia serta fasilitas menampilkan koleksi audio dan visual.
Hanya dengan menggunakan satu aplikasi ini, Perpustakaan Digital telah dapat melakukan kegiatan Layanan berbasis digital. Sehingga pelayanan dapat terlaksana dengan cepat, efektif dan efisien. Kemudahan ini tidak hanya dirasakan oleh pemustaka saja, tetapi pustakawan pun sangat membantu untuk proses administrasi.
Transformasi Penggunaan Perpustakaan Digital (Ganeca Digital Library)
Perpustakaan BPI telah bekerjasama dengan vendor Ganeca untuk pengadaan aplikasi perpustakaan digital secara bersama-sama. Sehingga siswa atau pemustaka yang tidak dapat berkunjung ke perpustakaan, dapat meminjam dan melihat koleksi buku dalam bentuk ebooks pada Perpustakaan BPI. Penggunaan aplikasi ini sangat mudah, dapat di-download pada google playstore dengan nama pencarian ganeca digital, selain itu dapat diakses melalui komputer dengan website https://ganecadigital.com/library/ . Terdapat dua halaman perpustakaan, yaitu Perpustakaan BPI itu khusus untuk koleksi anak di tingkat TK dan SD. Dan terdapat Perpustakaan Yayasan BPI yang khusus untuk koleksi dari tingkat SMP-SMA-SMK-Umum.
Dengan transformasi Perpustakaan BPI melalui berbagai Kerjasama dan penggunaan aplikasi perpustakaan, diharapkan dapat terus mendorong berbagai perkembangan dan kemajuan lainnya. Perkembangan ini tidak hanya dari segi koleksi, tetapi dari kualitas pelayanan berbasis digital serta keamanan dari perpustakaan digital itu sendiri. Dengan begitu Perpustakaan akan selalu berada beriringan untuk dapat memenuhi kebutuhan ilmu pengetahuan dan informasi melalui berbagai layanan yang tersedia. Dengan begitu maka Perpustakaan BPI telah mencapai tujuan dari perpustakaan itu sendiri yaitu sebagai pusat belajar sepanjang hayat.
REFERENSI :
Rahman Saleh, Abdul (2013). Pengembangan Perpustakaan Digital : Teori dan praktik tahap demi tahap. Bogor: Rumah Q-ta Production.
Perpustakaan Digital sebagai Media Literasi
https://programdoktorpbiuns.id/wp-content/uploads/2021/11/Arfika-Dhea-Syaharani.pdf/ Diakses tanggal 12 Agustus 2022.
Pengelolaan Perpustakaan Digital
https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Libraria/article/view/1579/1448
Diakses tanggal 12 Agustus 2022.
Mengenal Perpustakaan Digital https://www.researchgate.net/publication/305722476_Mengenal_Perpustakaan_Digital Diakses tanggal 13 Agustus 2022.
Oleh Amanda Wulansari S.I.Kom
Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang disingkat (TIK) kini melesat dengan cepat dan tak terbendung, sehingga seluruh aspek kehidupan dalam masyarakat berlomba-lomba untuk dapat mengikuti dan mengimbanginya agar semakin maju dan berkembang. Perpustakaan merupakan salah satu aspek yang sangat menikmati kemajuan teknologi. Perpustakaan konvensional kini sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. Maka perpustakaan dituntut untuk membangun perpustakaan digital.
Transformasi perpustakaan tradisional menuju Perpustakaan Digital tidak dapat dihindarkan lagi. Semakin cepat akses informasi atau ilmu yang didapat maka semakin cepat pengetahuan yang diterima oleh pemustaka. Menurut Putu Laxman Pendit (Pendit, 2005) sebelum istilah ”perpustakaan digital” menjadi populer, kalangan pustakawan sudah sering berbicara tentang perpustakaan elektronik (electronic library). Dalam bukunya, Pendit mengutip Kenneth Dowlin, salah satu pendukung ide tentang perpustakaan elektronik, yang menggambarkan ciri perpustakaan elektronik seperti:
1) Memakai komputer untuk mengelola sumberdaya perpustakaan,
2) Menggunakan saluran elektronik untuk menghubungkan penyedia informasi dengan pengguna informasi,
3) Memanfaatkan transaksi elektronik yang dapat dilakukan dengan bantuan staf jika diminta oleh pengguna,
4) Memakai sarana elektronik untuk menyimpan, mengelola, dan menyampaikan informasi kepada pengguna.
Maka dapat disimpulkan bahwa sebelum adanya perpustakaan digital, perpustakaan konvensional bisa dikatakan berubah menjadi perpustakaan elektronik jika memiliki ciri-ciri di atas. Ketika suatu perpustakaan sudah dikatakan baik mejadi perpustakaan elektronik, maka dapat mulai mengembangkan perpustakaan digital.
Pengertian dari Perpustakaan Digital itu sendiri, menurut Digital Library Federation, Perpustakaan Digital adalah berbagai organisasi yang menyediakan sumber daya, termasuk pegawai yang terlatih khusus, untuk memilih, mengatur, menawarkan akses, memahami, menyebarkan, menjaga integritas, dan memastikan keutuhan karya digital, sedemikian rupa sehingga koleksi tersedia dan terjangkau secara ekonomis oleh sebuah atau sekumpulan komunitas yang membutuhkannya.
Menurut Borgman, Perpustakaan Digital merupakan kumpulan koleksi sumber elektronik yang memungkinkan aktivitas untuk penciptaan, penelusuran, dan akses sumber elektronik. Kemudian dalam upaya pengembangannya bahwa dalam penelusuran informasi, penyimpanan serta manipulasi data dalam media teks, gambar, suara atau gambar dapat didistribusikan melalui jaringan.
Adapun tujuan dari perpustakaan digital adalah sebagai berikut:
1) Melancarkan pengembangan yang sistematis tentang cara mengumpulkan, menyimpan, dan mengorganisasi informasi dan pengetahuan dalam format digital.
2) Mengembangkan pengiriman informasi yang hemat dan efisien di semua sektor.
3) Mendorong upaya kerjasama yang sangat mempengaruhi investasi pada sumber- sumber penelitian dan jaringan komunikasi.
4) Memperkuat komunikasi dan kerjasama dalam penelitian, perdagangan, pemerintah, dan lingkungan pendidikan.
5) Mengadakan peran kepemimpinan internasional pada generasi berikutnya dan penyebaran pengetahuan ke dalam wilayah strategis yang penting.
6) Memperbesar kesempatan belajar sepanjang hayat.
Berdasarkan pengertian Perpustakaan Digital menurut berbagai sumber, dan berdasarkan tujuan perpustakaan digital maka dapat dijabarkan berbagai keuntungan yang didapat oleh perpustakaan jika sudah berbasis digital yaitu :
1) Menghemat ruangan
Karena koleksi perpustakaan digital adalah dokumen-dokumen berbentuk digital, maka penyimpanannya akan sangat efisien. Harddisk dengan kapasitas 30 gigabyte atau disingkat GB (sekarang ukuran standar harddisk adalah 140 GB) dapat berisi e-book sebanyak 10.000 – 12.000 judul (eksemplar) dengan jumlah halaman buku rata-rata 500–1.000 halaman. Jumlah ini sama dengan jumlah seluruh koleksi buku dari perpustakaan ukuran kecil sampai sedang.
2) Tidak dibatasi ruang dan waktu
Pemustaka dapat melakukan akses koleksi melalui gadget pribadi kapan pun dan dimana pun tanpa harus datang ke perpustakaan, selama pengguna mempunyai koneksi dengan internet.
3) Koleksi dapat berbentuk multimedia
Koleksi dapat berupa kombinasi antara teks gambar dan suara.
4) Penggunaan informasi lebih efisien
informasi yang ada dapat diakses oleh pengguna secara bersamaan dalam waktu yang sama dengan jumlah orang yang banyak.
5) Pendekatan bersturktur
Pengguna dapat mencari informasi secara bersturktur, misalnya dimulai dari menelusur katalog online, kemudian masuk ke full text, selanjutnya bisa mencari per bab bahkan per kata;
6) Lebih akurat
Pengguna dapat menggunakan kata kunci dalam pencariannya. Kata kunci yang tepat, akan membantu pengguna mendapatkan informasi yang akurat dan sesuai dengan kata kunci yang dicantumkannya.
7) Keaslian dokumen tetap terjamin
Selama proses digitalisasi menggunakan bentuk image/format PDF, keaslian dokumen akan tetap terjamin;
8) Jaringan perpustakaan yang lebih luas
Kemudahan dalam melakukan kerjasama/link antar perpustakaan digital, dimana ada kesepakatan antar pengelola perpustakaan untuk melakukan resource sharing melalui jaringan internet;
Berdasarkan definisi, tujuan dan manfaat perpustakaan digital maka kini, membangun Perpustakaan Digital telah menjadi tantangan tersendiri bagi berbagai perpustakaan di Indonesia. Terlebih khusus bagi perpustakaan BPI yang berada di lingkungan Pendidikan Yayasan BPI.
Perpustakaan BPI merupakan perpustakaan sekolah swasta yang berada dibawah naungan Yayasan Badan Perguruan Indonesia. Perpustakaan BPI memiliki keunikannya tersendiri, karena Perpustakaan BPI harus menaungi lima unit sekolah dengan berbagai
tingkatan, yaitu : SD BPI, SMP BPI, SMA BPI 1, SMA BPI 2 dan SMK BPI. Dengan keunikan tersebut maka Perpustakaan BPI memiliki tantangan tersendiri untuk menjalankan kegiatan untuk memuhi kebutuhan pemustakanya. Maka untuk melayani kebutuhan pemustaka diperlukan pengalihan ilmu pengetahuan berbasis digital, informasi dan ilmu pengetahuan harus selalu tersedia. Karena perpustakaan berbasis digital merupakan salah satu bentuk dari kemajuan sebuah perpustakaan, maka berikut ini tranformasi perpustakaan BPI yang diawali dari pemilihan aplikasi yang dapat menunjang kemudahan pustakawan untuk melakukan administrasi perpustakaan, kegiatan layanan perpustakaan.
Transformasi Penggunaan Aplikasi Slims
Pada tahun 2020 Perpustakaan BPI mulai mecoba untuk menggunakan aplikasi perpustakaan yang bernama slims atau lengkapnya Senayan Library Management System (SLiMS), adalah perangkat lunak sistem manajemen perpustakaan (library management system) berbasis open-source atau sumber terbuka yang dilisensikan di bawah GPL v3. Aplikasi web yang PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DIGITAL 65 dikembangkan oleh tim dari Pusat Informasi dan Humas Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia ini dibangun dengan menggunakan PHP, basis data MySQL, dan pengontrol versi Git.13 Senayan pertamakali di gunakan di Perpustakaan Departemen Pendidikan Nasional. Dan pengembangan Senayan dilakukan oleh SDC (Senayan Developers Community). Slims ini memiliki dua pilihan untuk penggunaannya, yaitu berdasarkan offline melalui localhost maupun dapat berbasis internet menggunakan web.
Penggunaan aplikasi slims yang dilakukan Perpustakaan BPI awalnya masih berbentuk localhost, namun dengan berbagai kondisi dan guna pemenuhan lima unit sekolah. Aplikasi ini mulai berbasis internet dan dihubungan melalui web sekolah yang dapat diakses melalui web https://bpiedu.id/eperpus/ dan untuk layanan khusus siswa tingkat SD dapat diakses pada
halaman website https://perpus.sdbpibandung.sch.id/
Sehingga siswa atau pemustaka dari berbagai unit dapat mencari atau mengakses informasi koleksi melalui gadget pribadi maupun komputer yang tersedia di perpustakaan.
Dengan menggunakan aplikasi slims, kini Perpustakaan BPI dapat melakukan pelayanan berbasis digital dan berbagai kemudahan lainnya yaitu :
1) Pencarian koleksi buku dapat diketahui menggunakan Penelusuran OPAC (Online Public Access catalog Module).
2) Mendukung pengelolaan koleksi dalam berbagai macam format seperti monograph, terbitan berseri, audio visual, dsb.
3) Mendukung penyimpanan data bibliografi dari situs di Internet.
4) Pembuatan kartu anggota yang dilengkapi dengan barcode untuk transaksi peminjaman.
5) Penggunaan Barcode untuk peminjaman buku/ koleksi Perpustakaan, sehingga pustakawan tidak perlu repot mencatat karna hanya scan kartu peminjam siswa dan barkod buku saja. Dan mendukung fitur reservasi koleksi yang sedang dipinjam, termasuk reminder/pemberitahuan-nya dan Mendukung fitur manajemen denda.
6) Pengelolaan koleksi yang hilang, dalam perbaikan, dan rusak serta pencatatan statusnya untuk dilakukan pergantian/ perbaikan terhadap koleksi.
7) Menampilkan informasi lengkap tetang status koleksi di perpustakaan, tanggal pengembalian, dan pemesanan item/koleksi
8) Detil informasi juga menampilkan gambar sampul buku, lampiran dalam format elektronik yang tersedia serta fasilitas menampilkan koleksi audio dan visual.
Hanya dengan menggunakan satu aplikasi ini, Perpustakaan Digital telah dapat melakukan kegiatan Layanan berbasis digital. Sehingga pelayanan dapat terlaksana dengan cepat, efektif dan efisien. Kemudahan ini tidak hanya dirasakan oleh pemustaka saja, tetapi pustakawan pun sangat membantu untuk proses administrasi.
Transformasi Penggunaan Perpustakaan Digital (Ganeca Digital Library)
Perpustakaan BPI telah bekerjasama dengan vendor Ganeca untuk pengadaan aplikasi perpustakaan digital secara bersama-sama. Sehingga siswa atau pemustaka yang tidak dapat berkunjung ke perpustakaan, dapat meminjam dan melihat koleksi buku dalam bentuk ebooks pada Perpustakaan BPI. Penggunaan aplikasi ini sangat mudah, dapat di-download pada google playstore dengan nama pencarian ganeca digital, selain itu dapat diakses melalui komputer dengan website https://ganecadigital.com/library/ . Terdapat dua halaman perpustakaan, yaitu Perpustakaan BPI itu khusus untuk koleksi anak di tingkat TK dan SD. Dan terdapat Perpustakaan Yayasan BPI yang khusus untuk koleksi dari tingkat SMP-SMA-SMK-Umum.
Dengan transformasi Perpustakaan BPI melalui berbagai Kerjasama dan penggunaan aplikasi perpustakaan, diharapkan dapat terus mendorong berbagai perkembangan dan kemajuan lainnya. Perkembangan ini tidak hanya dari segi koleksi, tetapi dari kualitas pelayanan berbasis digital serta keamanan dari perpustakaan digital itu sendiri. Dengan begitu Perpustakaan akan selalu berada beriringan untuk dapat memenuhi kebutuhan ilmu pengetahuan dan informasi melalui berbagai layanan yang tersedia. Dengan begitu maka Perpustakaan BPI telah mencapai tujuan dari perpustakaan itu sendiri yaitu sebagai pusat belajar sepanjang hayat.
REFERENSI :
Rahman Saleh, Abdul (2013). Pengembangan Perpustakaan Digital : Teori dan praktik tahap demi tahap. Bogor: Rumah Q-ta Production.
Perpustakaan Digital sebagai Media Literasi
https://programdoktorpbiuns.id/wp-content/uploads/2021/11/Arfika-Dhea-Syaharani.pdf/ Diakses tanggal 12 Agustus 2022.
Pengelolaan Perpustakaan Digital
https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Libraria/article/view/1579/1448
Diakses tanggal 12 Agustus 2022.
Mengenal Perpustakaan Digital https://www.researchgate.net/publication/305722476_Mengenal_Perpustakaan_Digital Diakses tanggal 13 Agustus 2022.